Rabu, 30 Desember 2009

ANDAI SAYA SEORANG PEMIMPIN

Andai saya seorang pemimpin...
Mungkin itu perlu pemikiran yang lebih mendalam lagi mengapa koperasi sangat sulit berkembang pada masa sekarang ini, padahal kopeerasi sangat penting untuk stor UMKM, apalagi sekarang koperasi menjadi bentuk terbukanya ekonomi dunia.
Yang dimaksudkan disini perekonomian pada masa sekarang bukan hanya dalam lingkup regional saja melainkan sudah mengglobal.
Orang-orang pada saat sekarang sebagian besar lebih tertarik untuk berbisnis atau berwirausaha ketingkat internasional, karena bagi mereka itu lebih menguntungkan daripada bergerak dalam lingkup regional, jadi koperasi harus dapat menghadapi persaingan global.
Andai saya menjadi pemimpin,menurut saya cara yang tepat untuk memajukan koperasi yaitu mengadakan revitalisasi dalam sektor koperasi dan UMKM. Revitalisasi yang dimaksudkan disni adalah suatu upaya untuk memvitalkan kembali koperasi dan program pemerintah mengenai UMKM yang dulunya pernah vital atau hidup akan tetapi mengalami degradasi (penurunan).
Selain itu kita harus mengadakan pengawasan ekstra, baik ekstern maupun intern pada suatu lembaga koperasi. Untuk itu keberhasilan koperasi akan tercapai.

Senin, 28 Desember 2009

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KOPERASI

a. Kelembagaan Koperasi

Sejumlah masalah kelembagaan koperasi yang memerlukan langkah pemecahan di masa mendatang meliputi hal-hal:
1) Kelembagaan koperasi beum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha. Hal ini disebabkan adanya kekuatan, struktur dan pendekatan pengembangan kelembagaan yang kurang memadai bagi pengembangan usaha. Mekanismenya belum dapat dikembangkan secara fleksibel untuk mendukung meluas dan mendalamnya kegiatan usaha koperasi. Aspek kelembagaan yang banyak dipermasalahahkan antara lain adalah daerah kerja, model kelembagaan koperasi produksi, koperasi konsumsi dan koperasi jasa, serta pemusatan koperasi.
2) Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. Hal ini antara lain disebabkan oleh: a) Pengurus dan Badan Pemeriksa (BP) yang terpilih dalam rapat anggota serta pelaksana usaha pada umumnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga kurang mampu untuk melaksanakan pengelolaan organisasi, manajemen dan usaha dengan baik, serta kurang tepat dalam menanggapi perkembangan nngkungan. b) Mekanisme hubungan dan pembagian kerja antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan Pelaksana Usaha (Manajer) masih belum berjalan dengan serasi dan saling mengisi. c) Penyelenggaraan RAT koperasi masih belum dapat dilakukan secara tepat waktu dan dirasakan masih belum sepenuhnya menampung kesamaan kebutuhan, keinginan dan kepentingan dari pada anggotanya.


b. UsahaKoperasi

Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha koperasi tidak dapat dipisahkan dari masalah kelembagaan serta alat kelengkapan organisasi koperasi dan kemampuan para pengelolanya seperti yang diuraikan di atas. Adapun masalah yang berkaitan dengan pengembangan usaha adalah :

1) Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia.

2) Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.

3) Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha, terutama yang menyangkut kegiatan usaha yang sesuai dengan kebutuhan anggota, di luar kegiatan program pemerintah. Selain itu koperasi masih belum mampu melaksanakan pemupukan modlal sendiri yang mengakibatkan sangat tergantung pada kredit dari bank walaupun biayanya lebih mahal.

4) Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi, dan kemampuan para pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.

5) Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi.


c. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan yang terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya, tidak dapat dilepaskan dari proses pengembangan koperasi. Di satu pihak kondisi tersebut dapat memberikan kesempatan, di pihak lain dapat menimbulkan hambatan bagi perkembangan koperasi. Adapun kondisi lingkungan yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut

1) Kemauan politik yang kuat dalam upaya pengembangan koperasi, kurang diikuti dengan tindakan-tindakan yang konsisten dan konsekuen dari seluruh lapisan struktur birokrasi pemerintah.

2) Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.

3) Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.

4) Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

5) Sikap sebagian besar masyarakat di lingkungan masyarakat yang miskin dirasakan masih sulit untuk diajak berusaha bersama, sehingga di lingkungan semacam itu kehidupan berkoperasi masih sukar dikembangkan.

6) Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.

Sabtu, 05 Desember 2009

Apakah koperasi dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian indonesia???

Apakah koperasi di Indonesia dapat memberikaqn kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia???
Banyak yang berasumsi bahwa keberadaan koperasi di Indonesia tidaklah berpengaruh bagi perekonomian indonesi tetapi tidak sedikit pula yang beranggapan sebaliknya.Tetapi menurut saya keberadaaan koperasi akan sangat membantu perekonomian di Indonesia apabila sektor-sektor yang ada dalam koperasi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam hal ini pemerintah juga turut berperan dalam pembangunan koperasi. Tetapi pemerintah bukan berarti turut campur tangan dalam urusan intern koperasi, kebebasan gerak koperasi terjamin sesuai dengan demokrasi ekonomi, pemerintah hanya memberikan dorongan dan bantuan sebagaimana layaknya. Oleh karena itu keberhasilan koperasi di Indonesia ditentukan oleh koperasi itu sendiri. Koperasi harus menyadari bahwa setiap gerak langkahnya adalah untuk mengemban amanat dari masyarakat dan anggotanya sehingga koperasi tidak boleh menyimpang dari pancasila dan UUD1945.
Pengembangan koperasi salah satunya dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, pencpitaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing. Sedangkan pengembangan usaha mikro lebih diarahkan untuk meemberikan komntribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok mayarakat berpendapatan rendah.
Memperkuat kelembagaan dengan menetapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan berwawasan gender terutama untuk: memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru keunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja terutama dengan: mengembangkan UMKM untuk makin berperan sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdya saing dengan dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masayrakat banyak.